Thursday, October 06, 2016

POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF






1.        BATASAN KONSEP
       Pola pengembangan paragraf merupakan suatu bentuk pengembangan kalimat ide pokok ke dalam bentuk paragraf. Kalimat ide pokok tersebut  diikuti oleh kalimat-kalimat berikutnya dalam satu kesatuan gagasan (unity). Kalimat ide pokok merupakan ordinasi gagasan, sedangkan kalimat-kalimat berikutnya merupakan kalimat subordinasi atau kalimat pengembang gagasan.
       Paragraf atau alinea seringt diartikan sebagai sekumpulan kalimat yang saling berkaitan sebagai bagian isi singkat karangan. Dengan demikian penulis dapat menuangkan ide-ide yang dimiliki ke dalam rangkaian kalimat sehingga membentuk kesatuan sub-subtopik menuju ke kesatuan gagasan tematik.

sebuah paragraf terdiri atas beberapa kalimat. Kalimat-kalimat tersebut sebagian berfungsi sebagai 1) kalimat pengenal; 2) kalimat utama atau kalimat topik; 3) kalimat penjelas, serta 4) kalimat penutup. Kalimat tersebut terangkai menjadisatu kesatuan yang membentuk sebuah gagasan.
       Panjang pendeknya sebuah paragraf menjadi suatu penentu seberapa banyaknya gagasan-gagasan dalam paragraf yang diungkapkan. Di sisi lain, karena adanya sebuah paragraf, kita dapat membedakan yang mana gagasan mulai dan berakhir. Kita akan kesusahan dalam membaca sebuah tulisan atau buku jika tidak ada paragraf karena seolah-olah terasa disuruh untuk membaca secara terus-menerus hingga selesai. Kita pun susah dalam memusatkan pikiran pada satu gagasan ke gagasan lainnya.

       Gagasan utama dapat tersurat pada suatu kalimat ataupun tersirat pada keseluruhan paragraf. Kalimat yang memuat gagasan utama dapat disebut sebagai kalimat utama yang dapat terdapat di awal, akhir, ataupun di awal dan akhir paragraf. Selain itu, paragraf juga merupakan bagian dari satuan bahasa yang lebih besar disebut wacana. Suatu wacana umumnya dibentuk dengan lebih dari satu paragraf.
2.        Karaktersitik Paragraf yang Baik
Hampir di semua media, terutama tertulis, paragraf sudah merupakan menu utama. Nmaun,  belum bisa dikatakan bila paragraf yang ada dalam berbagai media tersebut merupakan tipe paragraf yang baiki. Lantas, bagauimanakah normatif idelismenya? Paragraf yang baik ialah paragraf yang dapat menyampaikan pikiran dengan baik kepada para pembaca. Adapun syarat dari sebuah paragraf ialah mempunyai kesatuan, kepaduan dan kelengkapan.

2.1    Kesatuan
       Kesatuan yaitu sebuah paragraf harus dapat dibangun dengan satu pikiran yang jelas. Pikiran tersebut dijabarkan ke dalam bentuk pikiran pokok serta beberapa pikiran jelas. Hubungan pikran satu dengan pikiran lainnya mengindikasikan bahwa paragraf tersebut mempunyai kesatuan

2.2 Kepaduan
       Kepaduan terwujud dari adanya hubungan kompak pada antarkalimat pembentuk paragraf. Kepaduan yang baik dapat terjadi apabila terdapat hubungan timbal balik antara kalimat wajar serta dapat dengan mudah dipahami. Ada berbagai cara agar paragraf mempunyai kepaduan yang kompak, yaitu dengan memakai kata ganti, kata penghubung, dan perincian, serta urutan pikiran.
2.3    Kelengkapan
       Suatu paragraf dikatakan sudah lengkap apabila terdapat beberapa kalimat penjelas yang dapat menunjang kalimat pokok.

3          Ciri Pargaraf yang Baik
3.1  Peletakan kata dalam kalimat pertama ke dalam sebanyak 5 spasi bagi jenis karangan yang biasa.
3.2  Menggunakan pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat utama atau kalimat topik.
3.3  Setiap paragraf menggunakan suatu kalimat topik dan selebihnya adalah sebuah kalimat pengembang yang memiliki fungsi untuk menjelaskan, mendeskripsikan, atau menerangkan pikiran utama yang ada dalam kalimat utama.
3.4  Menggunakan pikiran penjelas yang dituangkan dalam kalimat penjelas. Kalimat penjelas tersebut mempunyai isi tentang detail-detail dari kalimat utama. Paragraf bukanlah sekumpulan dari kalimat topik. Paragraf hanya berisikan 1 kalimat topik dan terdapat beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas tersebut berisi tentang detail yang spesifik dan tidak mengulang pikiran penjelas yang lainnya.

4          Fungsi Paragraf
4.1  Dapat mengekspresikan gagasan yang dituangkan dalam tulisan dengan memberikan bentuk sebuah pikiran dan perasaan ke dalam rangkaian kalimat yang tersusun dengan logis dalam suatu kesatuan.
4.2  Menandai peralihan gagasan baru untuk sebuah karangan yang terdapat beberapa paragraf, ganti paragraf dapat berarti juga ganti pikiran.
4.3  Memudahkan pengorganisasian gagasan untuk yang menulis serta memudahkan dalam pemahaman bagi pembaca.
4.4  Memudahkan pengembangan topik sebuah karangan ke dalam satuan unit pemikiran yang lebih kecil.
4.5  Memudahkan pengendalian variabel, terlebih pada suatu karangan yang mempunyai beberapa variabel.

5          POLA PENALARAN PENGEMBANGAN PARAGRAF
5.1    Paragraf deduktif
       Paragraf deduktif ialah paragraf yang letak ide kalimat pokoknya terdapat di awal paragraf.

Contohnya : Tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat beristirahat secara alami. Tidur adalah cara setiap makhluk hidup untuk dapat beristirahat dan memulihkan tenaganya. Tidur sangatlah di butuhkan, hal ini karena pada saat tidur organ dalam tubuh akan merileksasi serta dapat membuat tubuh menjadi sehat dan bugar kembali.
5.2    Paragraf Induktif

       Paragraf induktif ialah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat di akhir paragraf.

Contoh:
       Seseorang yang lelah akan tidur guna menghilangkan lelah dan untuk membugarkan tubuhnya kembali. Tidur sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh, sebab dari aktivitas tidur tersebut tubuh merelaksasi dan mendetoksifikasi secara alami serta dapat menyeimbangkan metabolisme dalam, oleh karena itu setiap makhluk hidup sangat memerlukannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidur ialah keadaan dimana makhluk hidup untuk dapat beristirahat secara alami.
5.3    Paragraf Campuran

       Paragraf campuran ialah paragraf yang letak ide kalimat pokok terdapat di awal dan ditegaskan kembali di akhir paragraf.
     Contoh:
Tidur ialah keadaan yang di alami makhluk hidup untuk beristirahat secara alami. Tidur sangatlah bermanfaat bagi kesehatan tubuh, hal ini karena dari aktivitas tidur tersebut tubuh akan merelaksasi serta mendetoksifikasi tubuh secara alami, oleh karena itu setiap makhluk hidup sangat memerlukannya. Jadi kesimpulannya adalah tidur adalah keadaan dimana setiap makhluk hidup dapat beristirahat secara alami.

6          Jenis Paragraf
6.1    Jenis-jenis paragraf berdasarkan tujuannya :
6.1.1    Paragraf Eksposisi
       Paragraf eksposisi ialah paragraf yang berisikan paparan dari sebuah masalah atau suatu peristiwa.
       Contohnya :
       Perlombaan yang sedang berlangsung di adakan oleh ketua RT daerah setempat. Warga masyarakat yang hadir sangat antusias dalam mengikuti kegiatan berbagai jenis lomba yang di adakan. Lomba yang di adakan sangat beragam mulai dari makan kerupuk, tarik tambang, dan sebagainya.

6.1.2   Paragraf Deskripsi
       Paragraf deskripsi ialah paragraf yang berisikan penggambaran keadaan atau suatu peristiwa dengan memakai kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah dapat merasakan, melihat, serta mengalami langsung kejadian tersebut.

Contoh :
       Gerhana matahari nampak dilangit yang sangat indah. Cahaya matahari yang bersinar membentuk cincin sempurna. Keadaan gerhana matahari tersebut terjadi pada pukul 15.00 WIB. Banyak orang yang ikut melihat gerhana matahari tersebut, ada yang melihat dari bawah pohon, teras rumah, dan sebagainya.

6.1.3   Paragraf Argumentasi
       Paragraf argumentasi ialah paragraf yang berisikan cara meyakinkan para pembaca hingga pembaca dapat menerima gagasan dari sang penulis.

Contoh :
       Bekerja dengan giat adalah salah satu kunci dari kesuksesan. Seseorang yang memiliki niat yang kuat dalam bekerja akan dapat mengatasi berbagai masalah yang di timbulkannya. Dengan usaha dan niat yang besar, pastilah seseorang tersebut dapat meraih sukses dalam bekerja. Jangan takut untuk gagal dan jadikan kegagalan tersebut menjadi sebuah jalan menuju kesuksesan.

6.1.4   Paragraf Persuasi
       Paragraf persuasi ialah paragraf yang berisikan bujukan guna mempengaruhi para pembaca supaya mengikuti pendapat dari sang penulis. Paragraf tersebut hampir sama dengan paragraf argumentasi. Bedanya paragraf persuasi dengan paragraf argumentasi adalah paragraf argumentasi berupa fakta sedangkan paragraf persuasi berupa kalimat himbauan serta harapan dari penulis.

Contoh :
       Bekerja dengan giat ialah kunci dari kesuksesan. Sebab orang yang rajindalam bekerja dapat mempunyai banyak ilmu yang dapat di pelajarinya serta dapat untuk di terapkan dalam pekerjaannya tersebut. Seperti seorang sales yang menjajakan dan menawarkan suatu barang ke rumah-rumah warga sekitar. Dengan menjajakan barang seperti tersebut, sales dapat mengerti apa yang warga sekitar inginkan. Dan dari data yang di peroleh sales tersebut, ia dapat mengubah barang jualnya menjadi sebuah barang yang banyak warga sekitar suka dan akhirnya barang tersebut banyak di beli. Oleh sebab itu, dengan giat bekerja dan tekun dapat menambah peluang untuk menjadi sukses.

6.1.5   Paragraf Narasi
       Paragraf narasi ialah paragraf yang berisikan cerita masalah atau suatu kejadian, sehingga para pembaca dapat terhibur atau terharu atas peristiwa yang sedang terjadi tersebut.

Contoh :
       Pada hari senin kemarin, kami melakukan kegiatan pendakian ke gunung Bromo. Kami berjumlah 8 orang, 4 orang pria dan 4 orang wanita. Kendaraan yang digunakan adalah bus ekonomi jurusan Bromo. Kami menikmati indahnya perjalanan karena kami disuguhkan pemandangan indah berupa pepohonan yang rimbun dan sangat hijau.

6.2    Jenis Paragraf berdasarkan Pola Pengembangannya
6.2.1   Paragraf definisi
Paragraf definisi merupakan suatu tipe paragraf yang terbentuk karena penjelasan perihal suatu konsep sehingga memberikan gambaran yang lebih jelas dan operasional.
Pargaraf demikian bisa dipiliahkan ke dalam 1) paragraf desifini etimologis; dan 2) paragraf definisi material dengan menerangkan variabel-variabel pendukungnya.
Dalam paragraf definisi kalimat topiknya merupakan sesuatu pengertian atau istilah yang memerlukan penjelasan secara panjang lebar agar maknanya mudah dipahami oleh pembaca. Alat untuk memperjelas pengertian itu ialah kalimat pengembang.

Contoh :

Sosiolinguistik adalah ilmu antardisipliner yakni sosiologi dan lingustik. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah bagi manusia didalam masyarakat. Linguistik adalah ilmu tentang bahasa. Sosiolinguistik merupakan subdisiplin ilmu bahasa yang mempelajari faktor-faktor sosial yang berperan dalam penggunaan bahasa dalam pergaulan sosial. Sosiolinguistik mengkaji bahasa dan pemakaiannya dalam sosial budaya. Selain itu, sosiolinguistik dalam pengembangan subsidang linguistik memfokuskan penelitian pada variasi ujaran dalam konteks sosial. Berdasarkan keterangan diatas, dapat disimpulkan bahwa: “Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang bersifat interdisipliner dengan sosiologi dengan penelitian hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial didalam suatu masyarakat”.

6.2.1.1  Etimologi-nominal
        Pargaraf definisi etimologis merupakan tipe paragraf yang memberikan penjelasan perihal pengertian suatu konsep atau istilah dnegan cara mengungkapkan sisi asal-usul katanya. Definisi konsep adalah definisi yang telah menjadi teoriTeori ini ada dalam setiap buku teks yang disarankan oleh para dosen (sesuai bidang ilmu masing-masing).

Misalnya, 
        Menurut pendapat X, motivasi adalah....., perilaku konsumen adalah...., perilaku organisasi adalah...., pelatihan adalah......, strategi produk adalah...., penetapan harga adalah....., promosi adalah...., distribusi adalah....kepuasan konsumen adalah.....lingkungan kerja adalah....., kepuasan kerja adalah...., produktivitas adalah...., kinerja adalah......, pelanggan adalah...., konsumen adalah..., pasar adalah...penjualan adalah.....dll.

6.2.1.2  Formal
Definisi formal terdiri dari ruas atau bagian yaitu :

Definiendum = bagian yang didefinisikan
Definiens = bagian yang mendefinisikan
Contoh : Dosen = pengajar di perguruan tinggi

6.2.1.3  Operasional
Dafeinisi ini merupakan penjabaran variabel menjadi proses dengan mengubah kata yang digunakan dalam definisi nominal.
Contoh judul penulisan; “pengaruh media flash dalam peningkatan hasil belajar IPA di kelas IX,” maka variabelnya adalah 1) media flash dan 2) hasil belajar, dan sekaligus menjadi definisi nominal. Definisi operasionalnya bisa berupa penjelasan dari sisi makna atau mengungkapkan skala pengukuran untuk masing-masing variabel.
Definisi operasional tidak boleh mempunyai makna yang berbeda dengan definisi nominal. Oleh karena itu sebelum menyusun defenisi operasional, peneliti harus membuat definisi nominal terlebih dahulu atau mentukan variabel penelitiannya. Definisi nominal dari variabel penelitian seharusnya secara eksplisit telah dinyatakan dalam kerangka pemikiran. Definisi nominal dapat diangkat dari berbagai pendapat para akhli yang memang banyak membicarakan, menulis tentang variabel yang ditelitinya. Kalau variabelnya adalah “media flash, maka peneliti harus mempelajari konsep media flash yang dituangkan dalam definisi operasional.
Contoh:
Membaca adalah suatu kegiatan menganalisis, mempresepsikan, atau menginterpretasikan sebuah gagasan atau ide pada sebuah tulisan yang ingin disampaikan oleh seorang penulis. Berdasarkan caranya, kegiatan membaca terbagi menjadi 2 jenis yaitu, membaca nyaring, dan membaca dalam hati. Membaca nyaring adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan menguatkan suara di depan umum. Sedangkan membaca dalam hati adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan seksama dan tidak terburu – buru. Kegiatan ini sangatlah bermanafaat karena dengan membaca bisa menamabah pengetahuan dan wawasan.
6.2.1.4  Luas

Contoh:
Manusia selain memerlukan makanan, air, dan vitamin, juga memerlukan bermacam – macam mineral. Apakah mineral itu? Mineral ialah unsur – unsur zat yang terdapat di dalam tanah. Zat – zat ini berwujud sebagai pesenyawaan kimia yang disebut garam. Kira – kira empat persen dari tubuh manusia terdiri dari bermacam – macam mineral, yaitu kalsium, tembaga, dan yodium. Unsur yang terbanyak adalah kalsium dan fosfor, yaitu antara 2,3 dan 3,4 persen dari ubuh atau antara 57 dan 85 persen dari seluruh mineral yang ada.

6.2.2   Paragraf contoh
Paragraf ini mengembangkan kalimat ide pokok dengan contoh-contoh yang konkret sehingga memberikan kemudahan bagi pembaca untuk memahaminya. Contoh yang konkret lebih operasional membantu pembaca membentuk gagasan imajinatifnya. Di sisi lain, paragraf pengembangan pola contoh memudahkan pebaca menangkap isi atau gagasan utama paragraf.

Contoh 1:
        Organisasi membutuhkan kerjasama yang kuat agar bisa berjalan dengan baik. Seperti layaknya sebuah mobil yang bergerak dikarenakan mesin mobil dan komponen-komponen lainnya yang berkerjasama. Organisasi juga membutuhkan komponen-komponen seperti ketua organisasi, wakil ketua, sekretaris, bendahara, humas dan anggota kelompok. Mereka inilah yang menggerakkan organisasi. Seperti pada sebuah mobil jika satu saja tidak ada atau rusak, akan menghambat jalannya mobil bahkan tidak bisa jalan sama sekali. Begitu pula dengan organisasi, semua pihak memiliki fungsi dan tugas tertentu yang akan menggangu jalannya organisasi jika salah satu dari mereka tidak ada atau tidak bekerja. Bahkan bagian yang paling kecil seperti anggota pun sangat penting kedudukannya di dalam organisasi.
Contoh 2:
        Pohon kelapa dapat dimanfaatkan mulai dari daun, batang, hingga tandan bunga kelapanya. Batang pohon kelapa, misalnya, dapat digunakan sebagai kayu untuk rumah dan perabotan rumah tangga. Dari daunnya dapat dijadikan sebagai bahan pembuat anyaman seperti janur, ketupat, dan keranjang. Adapun tandan bunga kelapa dapat digunakan sebagai hiasan dalam acara pernikahan.


6.2.3   Paragraf pertanyaan
      Paragraf pertanyaan merupakan tipe paragraf yang mengembangkan kalimat ide pokoknya melaluli kalimat-kalimat tanya. Forumlasi kalimat tanya ini bisa menggunakan pola 5 W + 1 H: apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana. Kalimat dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.

Contoh:
      Siapakah Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan yang di Arab, akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya, Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.

6.2.4   Paragraf perulangan
Pengembangan paragraf perulangan dilakukan dengan cara mengulang kata atau kelompok kata tertentu secara beranting, terjalin dalam runtutan kata-kata kunci di kalimat sebelum dan sesudahnya. Kata-kata kunci tersebut membentuk mata rantai gagasan sehingga pembaca mengerti maksud dan tujuan yang dikemukakan oleh penulis. Pengembangan paragraf perulangan juga bisa dilakukan dengan cara mengulang bagian-bagian kalimat yang penting. Contoh :

Ada kaitan yang kuat antara makan, hidup dan berpikir pada manusia. Setiap manusia perlu makan, makan untuk hidup. Hidup tidak hanya unuk makan. Akan tetapi hidup manusia mempunyai tujuan. Tujuan hidup berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainya, tetapi ada persamaannya yakni salah satu diantaranya melangsungkan keturunan. Keturunan merupakan penerus bangsa yaitu generasi yang lebih baik dan tangguh. Tangguh menghadap segala tantangan dan rintangan. Rintangan dan tantangan membuat manusia berpikir. Berpikir bukan sembarang berpikir tetapi berpikir jernih utuk memecahkan berbagai persoalan hidup dan kehidupan (Taringan,1981:34).

6.2.5   Paragraf kausalitas
            Paragraf kausalitas merupakan tipe paragraf yang Paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu.

Contoh :

Pak Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami padi selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa hari sebelum diaduk. Ketika menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL (Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea,TSP,dan KCL dengan dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama tikus maupun ulat penggerek batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad selalu berdoa agar hasil panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen padi pak Ahmad tahun ini sangat melimpah.

6.2.5.1  Paragraf Paragraf sebab-akibat
            Kalimat topik dalam paragraf pertanyaan berbentuk kalimat tanya dan kalimat-kalimat pengembangan dalam paragraf jenis ini juga biasa merupakan jawaban-jawaban atas pertanyaan tersebut.

Contoh:

            Siapakah Osama Bin Laden itu? Dia seorang bangsa Arab anak pengusaha terkenal di negeri tersebut. Dia seorang politis Muslim yang menentang pemerintahan kerajaan yang di Arab, akibat pertentangannya dengan pemerintah negeri itu, dia lari ke Afganistan dan memimpin sebuah organisasi yang bernama Al-Qaeda. Selanjutnya, Dia dituduh Amerika Srikat sebagai dalang teroris Internasional yang menyerang dan menghancurkan Petagon dan WTC. Oleh karena itu , dia menjadi salah seorang daftar pencarian orang di Negara Amerika Serikat.
6.2.5.2  Pargaraf akibat-sebab
            Kalimat topik paragraf sebab-akibat merupakan sebab atau akibat peristiwa-peristiwa atau sifat objek yang dipaparkan dalam kalimat pengembang. Jika kalimat topiknya berupa sebab maka kalimat pengembangnya harus merupakan akibat dari sebab itu. Sebaliknya jika kalimat topiknya berupa akibat, kalimat pengembangnya harus merupakan sebab-sebab dari akibat itu. Contoh :

            Pak Ahmad sangat telaten merawat tanamannya. Setiap petak sawah yang akan ditanami padi selalu diperiksa tingkat keasamannya. Kalau sudah diketahui tingkat keasamannya, beliau taburi kapur atau kalsit secukupnya dan dibiarkan beberapa hari sebelum diaduk. Ketika menanam, beliau selalu mengikuti aturan dari PPL (Penyuluhan pertanian) baik jarak dari rumpun ke rumpun maupun jumlah pohon yang ditanam pada setiap rumpun. Dalam hal pemupukan, selain menggunakan pupuk organik buatan sendiri, beliau juga menggunakan pupuk Urea,TSP,dan KCL dengan dosis sesuai dangan aturan. Setiap pagi beliau pergi ke sawah untuk mengairi tanaman padinya dengan air yang dialirkan dari irigasi. Hama-hamanya, baik hama tikus maupun ulat penggerek batang selalu diberantas. Selain itu, Pa Ahmad selalu berdoa agar hasil panennya melimpah. Maka tak mengherankan apabila panen padi pak Ahmad tahun ini sangat melimpah.
6.2.6   Paragraf perbandingan
Pengembangan paragraf perbandingan dilakukan dengan cara membanding-bandingkan gagasan utama atau ide pokok. Misalnya, gagasan ide pokok mengenai hal yang bersifat abstrak dibandingkan dengan hal yang bersifat konkret dengan cara merinci perbandingan tersebut dalam bentuk yang konkret atau bagian bagian kecil.

Contoh:
Sifat orang jahat sama halnya dengan lalat. Lalat biasa hinggap di tempat-tempat yang kotor dan selalu makan makanan yang menjijikan. Kemana saja dia pergi pasti pasti membawa penyakit. Begitu juga orang jahat biasa tinggal di tempat-tempat maksiat dan biasa makan makanan yang diharamkan. Kemana pun dia pergi pasti bikin membuat keonaran yang meresahkan warga.

Perbandingan adalah suatu upaya untuk mengamati persamaan atau perbedaan yang dimiliki oleh dua buah objek atau lebih yang memiliki suatu kesamaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, paragraf perbandingan adalah suatu paragraf yang di dalamnya terdapat kalimat utama yang dikemukakan dengan cara membandingkan dengan hal lain secara koheren dan kohesif.
Sering terjadi kesalahan penafsiran antara kalimat perbandingan dan pertentangan karena mereka berdua paragraf yang serupa namun tak sama. Yang membedakan ke dua paragraf ini adalah cara penyampaian atau cara mengemukakan gagasan utamanya. Pada paragraf perbandingan, gagasan utama dikemukakan dengan cara membandingkan 2 hal yang memiliki kesamaan misalnya, antara sepak bola dan futsal. Sedangkan paragraf pertentangan membandingkan 2 hal yang berlawanan atau bertentangan dengan menonjolkan perbedaannya saja dan memihak suatu objek karena paragraf perbandingan merupakan pengembangan dari paragraf eksposisi. Oleh karena itu, hal yang dibandingkan haruslah bersifat konkret, logis, dan umum. Kalimat-kalimat pendukung yang disajikan pun harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau fakta.

Ciri-Ciri Paragraf Perbandingan
1. Penulis menyampaikan gagasan utamanya dengan cara membandingkannya dengan suatu hal lainnya.
2. Membahas suatu hal yang bersifat konkret dan diketahui oleh masyarakat umum.
3. Bersifat netral atau tidak menjelek-jelekan suatu objek yang sedang dibahas atau didiskusikan.
4. Di dalam paragraf memiliki kata-kata penghubung seperti, jika dibandingkan dengan, seperti halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan, dan lain-lain.

Contoh lain:
Sepak bola adalah olahraga yang paling populer di muka bumi ini. Hampir semua usia, tidak peduli pria ataupun wanita menyukai dan memainkan olahraga ini. Namun saat ini sepak bola sudah jarang dimainkan lagi dikarenakan sulitnya menemukan lapangan sepak bola terutama di kota-kota besar akibat banyaknya pembangunan. Di tengah-tengah masalah tersebut, kini muncul sebuah olahraga yang bernama futsal. Olahraga ini sama dengan sepak bola tetapi futsal tidak membutuhkan lapangan yang luas seperti sepak bola. Jumlah pemain futsal pun lebih sedikit jika dibandingkan dengan sepak bola. Futsal bisa dimainkan hanya dengan 5 orang saja sedangkan sepak bola membutuhkan 11 orang pemain. Meskipun begitu olahraga sepak bola tetap digemari oleh masyarakat.

Paragraf perbandingan di atas, membandingkan dua buah objek yaiut sepak bola dan futsal dengan menggunakan data-data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya atau fakta. Gagasan utama yang ingin disampaikan oleh penulis adalah Sepak bola tetap menjadi olahraga yang digemari walupun kini muncul olahraga baru yaitu futsal.
Contoh Lain
Contoh 3
Tenis dan badminton adalah 2 jenis olah raga yang sama, yaitu kedua-duanya memilik alat pemukul bola dan sebuah jaring untuk pelengkap permainan. Meskipun begitu, tenis bukanlah jenis olah raga yang banyak peminatnya, olahraga ini hanya memiliki penggemar yang banyak.  Berbeda halnya dengan badminton, olahraga ini memiliki penggemar dan peminat yang sama banyaknya. Hal ini dikarenakan badminton adalah olahraga yang cukup murah dibandingkan dengan tenis. Selain murah badminton juga bisa dimainkan dimana saja, sedangkan tenis hanya dimainkan di lapangan khusus. Oleh karena itu, badminton lebih banyak digemari oleh masyarakat. 

Contoh 4
Tahun ini kasus penyalahgunaan narkoba di Indonesai meningkat tajam dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Bahkan tahun ini disebut-sebut lebih parah dari kasus-kasus yang terjadi di awal tahun sebelumnya. Penyalahgunaan narkoba yang terjadi tahun ini, disebabkan oleh derasnya penyelundupan narkoba yang masuk ke Indonesia. Menurut pihak bea cukai, penyelundupan narkoba yang terungkap tahun ini mencapai 30 kasus meningkat sekitar 100% dari tahun sebelumnya yang hanya mencapai 15 kasus. Tak hanya itu, menurut BNN jumlah pengedar dan pemakai yang tertangkap tahun ini mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dari 100 kasus menjadi 250 kasus.  Bahkan jumlah orang yang meninggal akibat narkoba naik sangat drastis mencapai 2 kali lipat dari tahun sebelumnya menjadi 400 orang. Oleh sebab itu, tahun ini Indonesia menetapkan keadaan darurat narkoba.

Contoh 5
Ubi akar atau yang disebut dengan singkong cocok dijadikan sebagai bahan makanan utama untuk menggantikan nasi yang sedang mengalami kenaikan harga. Ke dua bahan makanan ini sama-sama mengandung karbohidrat yang tinggi dan mampu menyediakan energy dalam jumlah yang banyak untuk menopang aktivitas kita sehari-hari. Proses penyajiannya pun sama mudahnya seperti nasi karena mereka berdua hanya butuh direbus atau ditanak. Di samping karbohidrat, kandungan gizi singkong juga tidak kalah dengan kandungan gizi yang ada pada nasi.

Contoh 6
Susu kambing memiliki manfaat yang sama dengan susu sapi. Keduanya sama-sama memiliki kandungan kalsium yang cukup banyak. Sama seperti susu sapi, susu kambing sangat cocok diminum untuk memperkuat masa tulang dan menambah tinggi ukuran tubuh. Susu kambing juga memiliki bakteri baik seperti yang ada pada susu-susu sapi, yaitu bakteri lactobacillus yang baik untuk tubuh. Oleh karena itu, kedua susu ini sangat bermanfaat bagi tubuh kita.

6.2.6.1                      Paragraf persamaan

Paragraf analogi
Contoh Paragraf Analogi merupakan artikel untuk membantu anda mengerti tentang paragraf analogi. Itulah gambaran singkatnya sebelum kita lebih jauh membahas hal ini.
Sebelumnya saya juga sempat berbagi tentang bahasan mengenai paragraf persuasi terutama contoh paragraf persuasi atau persuasif dan juga contoh karangan persuasi.  Sekarang sebelum kita mengerti tentang bagiamana membuat paragraf analogi yang benar kita sebaiknya paham pengertian paragraf analogi.

Contoh
Paragraf analogi adalah paragraf yang penalarannya dengan cara membandingkan dua hal yang banyak mengandung persamaan. Dalam membuat paragraf analogi ini kita diharuskan memikirkan 2 hal yang memiliki kesamaan. Proses berfikir ini ialah yang disebut proses berfikir Induktif. Jadi proses berfikir induktif ialah proses berfikir yang bergerak dari pandangan umum lalu menuju kepada penjelasan yang lebih khusus lagi. Atau bisa dengan mudah kita pahami bahwa Berfikir induktif bisa dikatakan dengan meletakkan gagasan utama di awal paragraf seperti pada paragraf induktif.
Penalaran Induksi atau Induktif sebelumnya saya bahas dalam artikel contoh paragraf analogi , contoh paragraf generalisasi , contoh paragraf sebab akibat. Ketiga artikel diatas bisa menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan dari ketiga jenis teks tersebut. Namun dari ketiga jenis tersebut masih ada kesamaan yang bisa kita temukan. Persamaannya ialah ketiga terks tersebut menggunakan pola pikir induktif.

Contoh 1:
Budi adalah anak yang penakut sikapnya ini membuatnya sering jadi bahan mainan teman-temannya. Bagai kerbau dicocok hidung ia selalu mengikuti apa kata orang lain. Sehingga ia tidak dapat berkembang dan selalu hanya bisa diam sama seperti kerbau yang hanya bisa diam ketika hidungnya dicocok untuk melakukan apa yang diinginkan tuannnya.
 
Contoh 2:
Belajar dengan menggunakan buku dan kertas seperti pedang yang berkepala dua . Jika menggunakan kertas terlalu banyak dapat menyebabkan hutan gundul dan pemansan global terjadi. Tapi apabila tidak menggunakan kertas dapat menyebabkan orang tidak dapat belajar dengan baik apalagi yang memiliki tingkat ekonomi terbatas serba salah untuk mengambil keputusan seperti saat menggukan pedang berkepala dua yang bisa menyerang 2 arah yang berlawanan.  

Contoh 3:
Pertumbuhan tindak kejahatan korupsi di Inodnesia terus bertumbuh pesat. Baru saja ada yang tertangkap sudah muncul banyak tersangka lain yang terus menghebohkan dunia perpolitikan Indonesia. Sama halnya seperti pepatah mati satu tumbuh seribu . Begitulah juga keadaaan tindak korupsi di negara ini yang terus tumbuh pesat dan merugikan banyak orang.

Contoh 4:
Belajar matematika butuh ketelitian apalagi ketika mempelajari beberapa bab tertentu yang butuh tingkat ketelitian yang tinggi. Sama seperti kita mencari jarum di tumpukan jerami ialah hal yang susah namun bukanlah mustahil jika dilakukan dengan penuh semangat dan konsentrasi.

Contoh 5:
Ternyata monyet merawat anaknya mirip dengan cara menusia merawat anaknya. Mereka juga menyusui anaknya dan tentunya mereka juga selalu menggendong anaknya penuh belas kasih. Induk monyet juga sangat mengjaga anaknya dari marabahaya sama seperti ibu kita yang juga selalu menjaga kita.

6.2.6.2  Paragraf perbedaan
Kebudayaan Barat adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara memahami ilmu pengetahuan dan filsafat. Mereka melakukan berbagai macam cara diskusi dan debat untuk menemukan atau menentukan makna seperti apa yang sebenarnya murni/asli dari kesadaran. Mereka banyak belajar juga mengajar yang awalnya datang dari proses diskusi dan perdebatan yang mereka lakukan. Melalui proses belajar dan mengajar, para ahli kebudayaan barat dituntut untuk pandai dalam berceramah dan berdiskusi. Hal itu dilakukan karena pada akhirnya akan banyak yang mengikuti ajarannya. Sedangkan Kebudayaan Timur adalah kebudayaan yang cara pembinaan kesadarannya dengan cara melakukan berbagai macam pelatihan fisik dan mental. Pelatihan fisik yang mereka jalani dapat dicontohkan dengan cara menjaga pola makan dan minum ataupun makanan apa saja yang boleh dimakan dan minuman apa saja yang boleh diminum, karena hal tersebut dapat berpengaruh kepada pertumbuhan maupun terhadap fisik mereka sendiri. Sedangkan untuk pelatihan mental yaitu dapat berupa kegiatan yang umumnya/mayoritas dilakukan sendiri, seperti : bersemedi, bertapa, berdoa, beribadah dan lain sebagainya.

6.2.7   Paragraf pertentangan
Salah satu bentuk pengembangan paragraf ekspossisi adalah paragraf pertentangan. Paragraf ini merupakan sebuah tulisan yang gagasan utamanya dijelaskan dengan cara membandingkannya dengan suatu hal lainnya. Akan tetapi, jika pada paragraf perb andingan membandingkan dua hal yang memiliki kemiripan atau kesamaan, pada paragraf pertentangan membandingkan dua hal yang bertentangan atau bertolak belakang.Paragraf ini memiliki ciri – ciri yaitu banyak menggunakan kata penghubung pertentangan, misalnya Biarpun, Walaupun, Berbeda, Berbeda dengan, Akan tetapi, Sebaliknya, Melainkan, Namun, dan Meskipun begitu. 

Berikut ini adalah lain paragraf pertentangan.

Contoh 1
Orang yang pintar pada umumnya tidak sombong. Mereka selalu merendah karena orang yang pintar biasanya adalah orang yang bijak. Jika mereka berargument, mereka sangat tenang dalam memberikan penjelasan – penjelasannya. Orang – orang ini biasanya menjadi idola dilingkungan pertemanannya. Berbeda dengan orang yang bodoh. Orang – orang ini selalu terlihat arogan. Mereka menganggap dirinya adalah yang terbaik dengan cara menyombongkan diri. Orang – orang ini banyak berbicara hal – hal yang kosong bahkan tanpa suatu alasan yang jelas. Mereka juga tidak memiliki tanggung jawab yang besar. Mereka sering sekali menyalahkan orang lain, apabila terjadi sesuatu yang salah. Akibatnya, orang – orang bodoh ini tidak disukai oleh siapa pun. Oleh karena itu, jadilah orang pintar yang rendah hati, dari pada orang bodoh yang tinggi hati.

Contoh 2

Duku adalah buah yang sangat populer di masyarakat. Bentuk buahnya kecil – kecil dan sangat manis. Meskipun memiliki biji yang cukup besar dan pahit bila tergigit, akan tetapi rasanya tidaklah ada bandingannya. Namun, berbeda dengan buah langsat. Meskipun dua buah ini memiliki bentuk yang hampir sama, tetapi buah langsat sangatlah kecut dan masam. Jika biji buah ini tergigit, tidaklah sepahit pada buah duku, akan tetapi orang – orang masih memilih duku sebagai buah paforitnya daripada buah langsat. Buah ini pun memiliki kulit yang lebih tipis jika dibandingkan dengan kulit buah duku. Oleh karena itu, bauh duku menjadi buah yang sangat disukai oleh orang – orang, meskipun bijinya sangat pahit apabila tergigit.

Contoh 3
Dani adalah anak yang pintar. Dia selalau mendapatkan ranking satu dikelasnya. Tak hanya pintar, Dani juga sangat baik. Dia senang sekali membantu teman – temannya yang sedang berada dalam kesuitan. Sehingga tak heran Dani disayangi oleh teman – temannya. Sebaliknya, saudara kembarnya yang bernama Deni sangat bertolak belakang dengan Dani. Dia tidaklah pintar. Deni selalu kesulitan dalam hal belajar. Bahkan sifatnya pun ikut berbeda, Deni selalu bersikap dingin dan tak acuh dengan sekitarnya, sehingga teman – temannya menganggap Deni adalah anak yang sombong. Meskipun begitu, Deni memiliki bakat dalam bidang olahraga, tidak seperti saudara kembarnya yang berbakat dalam hal akademik. Oleh sebab itu, Dani merupakan kesayangan teman – temannya, sedangkan Deni merupakan orang terpopuler di kalangan teman wanitanya.

Contoh 4

Kehidupan di desa sangatlah nyaman. Suasananya yang masih asri membuat hati menjadi sejuk dan tenang. Selain lingkungannya, orang – orang di desa ramah dan baik. Ikatan kekeluargaan mereka masih terjalin dengan sangat kuat. Ikatan yang sangat kuat itu terbukti dengan masih adanya kerja sama, seperti gotong royong, karang taruna, siskamling, dan masih banyak lagi. Lain halnya dengan kehidupan di kota besar yang penuh dengan kebisingan. Hidup di kota besar dipenuhi oleh probelmatika – problematika kehidupan seperti kemiskinan, beban pekerjaan, dan lain – lain. Suasananya yang sangat ramai ini sering kali membuat pikiran menjadi kalut dan resah. Terlebih lagi dengan penduduknya yang sangat individuaisitis. Mereka seakan acuh tah acuh dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Bahkan mereka terkesan menjauhkan diri dari orang lain. Suasana dan permasalah - permasalahan tersebtulah yang sering kali membuat para penduduk kota ingin berlibur ke pedesaan. Oleh karena itu, kehidupan di kota dan di desa sangat bertolak belakang.

Contoh 5
Masa kanak – kanak pada zaman dahulu sangatlah berbeda dengan masa kanak – kanak zaman sekarang. Dahulu anak – anak selalu aktif dalam bermain. Mereka selalu mempermainkan permainan tradisional bersama sama, seperti petak umpet, gerobak sodor, dan lain – lain. Permainan – permainan tersebut membuat mereka menjadi aktif dan sehat akibat sering bergerak. Berbeda dengan kehidupan kanak – kanak zaman sekarang. Mereka cenderung tidak aktif. Mereka tidak mengenal permainan – permaian tradisional dan lebih memilih bermain game di rumah. Hal inilah yang menyebabkan anak – anak zaman sekarang menajdi malas dan cenderung tidak sehat karena game membawa pengaruh buruk bagi mereka.

Paragraf pertentangan adalah salah stau jenis pengembangan dari paragraf eksposisi.  Paragraf ini merupakan paragraf yang berisiskan sebuah informasi dengan gagasan utamanya dijelaskan dengan cara membandingkan satu hal dengan hal lainnya. pada paragraf pertentangan hanya membandingkan dua hal yang bertentangan atau bertolak belakang. Ada beberapa kata yang digunakan dalam menulis paragraf pertentangan, yaitu biarpun, walaupun, berbeda, berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya, melainkan, namun, dan meskipun begitu.

Contoh 1:

Manggis adalah salah stau buah yang populer di masyarakat Indonesia. apalagi dengan adanya penemuan bahwa kulit manggis memiliki banyak manfaat bagi kebutuhan tubuh manusia manggis menjadi lebih populer lagi. Ukurannya yang sedang dan manis membuat banyak yang menyukai buah ini. Meskipun terkadang banyak yang “tertipu” oleh buah manggis. Luarnya yang bagus ternyata isi di dalamnya busuk. Akan tetapi, rasanya menurut sebagian orang sangat enak dan tidak ada bandingannya. Meskipun biji buah ini juga terasa pahit bila tergigit tidak mengurangi manfaat dari si buah manggis. Namun, berbeda dengan buah durian yang manis dengan bau yang menyengat ini. Meskipun, buah ini snagat manis tetapi banyak orang yang tidak mengonsumsi buah durian karena baunya yang sangat menyengat. Berbeda dengan buah manggis. Jika buah manggis memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan, lain halnya dengan buah durian. Untuk beberapa hal durian tidak dapat dikonsumsi banyak-banyak. Orang yang memiliki darah tinggi dan sakit maag disarankan untuk tidak mengkonsumsi buah ini banyak-banyak. Karena akan berakibat yang tidak baik untuk kesehatan.

Contoh 2:
Kehidupan masyarakat di pedasaan sangatlah nyaman dan tenang. Suasananya yang masih asri sangat membantu pikiran dan perasaan menjadi lebih tenang dari kondisi penat. Selain lingkungannya  yang tenang, masyarakatnya atau penduduk desa juga lebih ramah dan baik. Ikatan kekeluargaan yang terjalin di pedesaan masih sangat terasa dan terjalin dengan sangat erat. Ikatan yang sangat erat dan kuat itu terbukti dengan masih adanya kerja sama, gotong royong, karang taruna, kegiatan siskamling di malam hari, dan lain sebagainya. Lain halnya dengan kondisi di perkotaan. Jika di pedesaan terasa sangat nyaman dan tenang, sebaliknya kondisi di perkotaan sangatlah padat dan kurang nyaman. Hidup di kota tidaklah sama dengan hidup dipedesaan. Walaupun, penghasilan yang dapat diraih di kota lebih besar daripada di desa. Namun, seringkali orang yang pulang dari kota justru karena stres dan tidak kuat dengan beban kerja yang sangat besar. Selain itu, kehhidupan yang individualisme yang sangat tinggi mengakibatkan sering terjadi kekerasan yang kelewat batas. Karena ketidakpedulian satu sama lain. mereka seakan apatis atau acuh tak acuh dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Bahkan mereka terkesan menjauhkan diri mereka sendiri dari orang lain. walaupun demikian, masih banyak penduduk desa yang sengaja atau mau tak mau untuk mencari pekerjaan di kota karena hasil yang ditawarkan lebih besar daripada di desa.

Contoh 3
Permainan zaman dahulu sangatlah berbeda dengan permainan zaman sekarang. Zaman dahulu, permainan selalu membutuhkan teman. Mereka selalu bermain bersama-sama. Ada banyak permainan yang harus dimainkan secara bersama-sama, yaitu petak umpet, kasti, gobak sodor, perang-perangan, sepak bola, dan main lompat karet. Permainan-permainan itu hanya bisa dimainkan oleh lebih dari satu orang. Dengan kata lain permainan-permainan itu tidak dapat dimainkan jika dalam posisi sendirian. Permain-permainan itu juga dapat membuat anak-anak menjadi lebih aktif, saling mengenal, dan belajar bekerja sama. Namun, berbeda dengan permainan anak zaman sekarang. Mereka justru lebih tertarik dengan permainan yang membuat mereka tidak aktif dalam kehidupan mereka. Banyak dari anak-anak yang lebih tertarik untuk memainkan game online di rumah masing-masing. Hal itu jelas membuat anak menjadi tidak bersosiliasi dan cenderung menutup diri, bahkan tidak sehat. Karena anak akan malas untuk bergerak. Orangtua dan guru selalu mengingatkan akan dampak yang di akibatkan oleh permainan game online. Walaupun begitu, tetap saja anak-anak merasa mereka lebih nyaman dengan permainan masa kini.

6.2.8   Paragraf pemerian
Jahe (Zingiber officinale), adalah tanaman rimpang yang sangat populer. Jahe biasa digunakan sebagai bahan masakan atau penyedap rasa alami. Selain bisa digunakan sebagai rempah-rempah, tanaman ini juga bisa mengobati beberapa penyakit seperti batuk, panas dalam dan masih banyak lagi. Tanaman jahe memiliki tinggi sekitar 30 hingga 100 cm. Daunnya berbentuk menyirip dengan panjang sekitar 15 hingga 23 mm dan panjang 8 hingga 15 mm. Jahe memiliki rimpang atau akar berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Akar inilah yang diambil dan dimanfaatkan sebagai jahe. Rasa dominan pedas dan hangat pada jahe disebabkan oleh senyawa keton yang bernama zingeron. Terdapat 3 jenis jahe yang sangat popular di pasaran yaitu, jahe gajah, jahe kuning dan jahe merah.
6.2.9   Paragraf proses
Teh sangat baik untuk kesehatan manusia karena teh mengandung beberapa senyawa yang baik. Cara pembuatannya pun cukup gampang. Hal pertama yang harus dilakukan adalah mengumpulkan alat dan bahan seperti gelas, air panas, sendok, teh bisa bubuk atau teh celup dan gula secukupnya. Setelah semua bahan dan alat terkumpul, masukan teh bubuk atau celup ke dalam gelas lalu siram dengan air panas. Kemudian tambahkan gula sesuai selera Anda. Setelah mencampur gula, lalu aduk-aduklah menggunakan sendok hingga larut. Jika Anda menggunakan teh celup, jangan terlalu lama merendamnya di dalam air. Angkat segera jika air sudah berwarna coklat karena akan sangat berbahaya bagi tubuh. Apabila teh sudah jadi, minumlah selagi hangat.



6.2.10              Paragraf kronologi


       Tahun 1977 Dr. Asvarez dan rekan-rekannya dari universitas  California , Berkeley mendapati saesuatu yang aneh. Ketika sedang meneliti lapisan lumpur di Italia-sebagaimana yang mereka lakukan di Denmark sebalumnya-mereka menemukan kandungan iridium berkadar tinggi di antara pembatas dua lapisan lumpur itu. Pada tahun berikutnya kapal peneliti AS Glomar Challenger Two juga menemukan iridium berkadar tinggi di perairan New Mexico bagian utara. Bahan yang hanya bisa ditemukan dalam jumlah sedikit di muka bumi ini diyakini dari pecahan meteorit angkasa luar yang secara perlahan mengumpul sejak jutaan tahun yang lalu





 6.2.11              Paragraf deskripsi spasial
Paragraf deskripsi spasial, yaitu paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu peristiwa. (P.Tukan.2007:31)

Contoh 1

Ruangan berukuran 9m x 8m ini sungguh sangat nyaman ditempati. Sebuah sofa empuk berwarna putih dengan meja kayu berada di tengah ruangan. Sementara itu, rak buku berisi beberapa novel dan buku-buku ilmiah diletakkan mepet dengan dinding sebelah selatan bersanding dengan sebuah pot berisi pohon palem kecil yang seakan-akan menyatu dengan tembok yang dicat dengan warna hijau muda. Diluar ruangan, terdapat sebuah kolam kecil berukuran 2,5m x 2m berisi beberapa ikan koi yang berseliweran. Suara gemericik air dari kolam menambah sejuknya suasana di ruang tamu milik Pak Toni ini.

Contoh 2

Sungai merupakan tempat bertemunya air dari parit- parit kecil di sekitar daerah tersebut.diantaranya adalah sungai Ciliwung yang merupakan tempat bertemunya beberapa sungai kecil di Jakarta. Sungai ini terletak di Jakarta Selatan. Sungai ciliwung juga mengalir di bawah jembatan besar tempat menghubungkan beberapa daerah. Keadaan sungai ini sebenarnya sangat besar, dan dapat di jadikan sebagai pemandangan yang indah. Tetapi keadaannya tidak di manfaatkan dengan baik, melainkan digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah-limbah pabrik yang ada di sekitarnya sehingga sungai ini sangat kotor, bau, dan airnya berwarna biru kehitaman. Walaupun demikian sungai ini tetap dimanfaatkan oleh beberapa penduduk di sekitar sungai ini. Contohnya untuk mencari barang-barang bekas bagi pemulung, tempat mencari ikan, mencuci dan lain-lain. Dalam penelitian sebenarnya keadaan air di sungai ini sudah tidak layak guna lagi, bahkan air ini bila digunakan terus menerus juga dapat berakibat fatal bagi penggunanya. Di tepi-tepi sungai terdapat banyak rumah warga yang juga sangat memperihatinkan. Bahkan keadaannya sangat reot, kumuh, kotor, dan tidak sedikit pula yang di bawah rumahnya tersangkut sampah-sampah plastik. Itu semua pula yang menjadikan sungai ciliwung tidak sedap untuk di pandang mata.

Contoh 3

Bangunan Gedung Olahraga baru itu dibangun di atas tanah seluas setengah hektar. Bangunan itu berbentuk lingkaran dengan luas sekitar 500 m2. Jika dilihat dari luar gedung ini tampak seperti setengah bola yang diletakkan di atas lantai. Sebuah patung orang yang sedang memanah berdiri tegak di depan gedung yang berwarna biru dan putih itu. Di sekitar gedung itu juga terdapat jalur lari yang mengelilingi bangunan utama gedung. Sedangkan di dalamnya terdapat lapangan-lapangan yang bisa digunakan sebagai tempat olahraga futsal, bulu tangkis, dan basket. Gedung ini dilengkapi dengan pencahayaan yang baik dengan 100 lampu tembak yang besar diletakkan di atasnya. Gedung ini juga memiliki kursi sejumlah 10000 kursi bagi para penonton. Selain itu, gedung itu juga dilengkapi fasilitas lain seperti kamar ganti, ruang official, toilet, dan ruang medis. 

Contoh 4

Dua buah sofa panjang berada diantara karpet bermotif abstrak dengan warna dominan hijau, kedua sofa tersebut ditempatkan secara berhadapan dengan mengapit meja kayu kecil diatas karpet. Tepat diatas sofa-sofa tersebut, terdapat meja belajar yang menghadap ketimur, sehingga ruang diantara meja kecil dengan meja belajar berhimpit menjafi satu. Selain meja belajar, pada sebelah meja kiri sofa yang menghadap kebarat, terdapat meja dengan satu set perangkat komputer. Hanya dengan dua buah lampu neon dengan masing-masing lampu berukuran 16 watt sudah dapat menghiasi seluruh perabot.
7. Jenis-Jenis Lain Pola Pengembangan Paragraf
Dalam menyusun sebuah teks tentunya kita mengenal adanya paragraf. Teks sejatinya adalah kumpulan dari beberapa paragraf yang tersusun sehingga teks tersebut menjadi padu. Dalam pembahasan artikel ini kita akan memelajari tentang pola pengembangan paragraf. Jenis paragraf berdasarkan pola pengembangannya dibagi menjadi 9 jenis. Diantaranya yakni klimaks-antiklimaks, sudut pandang, perbandingan-pertentangan, analogi, contoh, klausalitas, generalisasi, klasifikasi dan definisi Luas.
7.1  Klimaks-Antiklimaks
Klimaks adalah perincian gagasan cerita dari bawah menuju gagasan cerita yang paling puncak. Bisa juga diartikan sebagai bagian dalam cerita yang mendeskripsikan peristiwa sampai pada konflik yang paling tinggi.
Contoh :
Setelah cobaan bertubi-tubi menimpa Arifin dalam pencarian Istrinya, akhirnya ia mengetahui istrinya berada di kamp. Tahanan politik di pulau Buru. Tak terhitung tetesan air mata dan darah yang mengucur. Pengorbanannya terbayar sudah. Ia bisa bertemu dengan Nurbaya, istri tercintanya. Ia pun segera berlari tanpa alas kaki menuju kamp. Tahanan itu. Begitu kagetnya ketika arifin mendapati istrinya tergeletak lemas dengan bekas tikaman pisau di dada kirinya. Ia tak kuasa menahan tangis dan menjerit sejadi-jadinya.
7.2  Antiklimaks adalah variasi gagasan yang dimulai dari gagasan cerita yang paling tinggi kemudian diikuti dengan gagasan yang lebih rendah secara perlahan-lahan. Bisa juga diartikan sebagai penurunan masalah dalam cerita dari konflik tertinggi kemudian berangsur-angsur menuju ke konflik terendah.
Contoh :
“Kini ia menjadi salah satu mafia kelas kakap di daerahnya. Ia sudah memiliki daerah kekuasaannya sendiri. Tak ada yang bakal menyangka kalau penjahat itu dulunya adalah seorang anak yang pintar dan sholeh. Entah apa yang membuatnya begini. Satu hal yang pasti adalah, anak itu telah mengalami tahun-tahun yang buruk sehingga membuatnya menjadi seperti ini.”
7.3  Sudut Pandang
Pola sudut pandang ialah pola pengembangan paragraf yang didasarkan pada persepsi berkaitan dengan posisi atau tempat penulis pada sebuah teks.
Contoh :
“Aku dilahirkan di kota tapis berseri ini. Ketika aku berumur dua tahun, ayah dan ibuku membawaku ke sebuah kerajaan tambak udang di kabupaten tulang Bawang. Disinilah aku pertama kalinya merasakan kehidupan sejauh yang kuingat. Karena aku tak ingat bagaimana aku dilahirkan dan bagaimana orang tuaku membawaku ke sini.”
7.4  Generalisasi
Generalisasi adalah menarik kesimpulan dengan cara penalaran secara umum berdasarkan referensi data, atau peristiwa khusus secara representatif.
7.4.1   Umum-Khusus
Contoh :
Dalam melakukan sesuatu hal butuh perencanaan yang matang. Seperti menulis agenda pada buku catatan kecil. Selanjutnya membuat daftar agenda dari yang paling mendesak untuk dilakukan. Berikutnya memulai dari yang paling mudah ke agenda yang tersulit. Konsisiten terhadap agenda yang dibuat. Insya Allah agenda yang sudah terencana dapat dilakukan dengan baik.
7.4.2 Khusus-Umum

Contoh :
Ikan cupang terkenal dengan kegesitannya dalam bertarung dan bentuknya yang mungil dan indah. Ikan Lauhan terkenal dengan motif menyerupai huruf mandari di tubuhnya. Ikan mas koki identik dengan corak keemasannya yang indah. Memelihara ikan hias sungguh merupakan keasyikan tersendiri bagi para pencintanya.
7.5 Klasifikasi
Klasifikasi adalah usaha mengelompokkan berbagai hal yang dianggap memiliki kesamaan ke dalam satu kategori. Dengan demikian hubungan di antara berbagai hal itu menjadi satu kesatuan yang utuh.
Contoh :

Fi’il (kata kerja) dalam bahasa arab terbagi menjadi tiga. Yakni fi’il madhi (lampau), fi’il mudharek (sekarang dan yang akan datang), dan fi’il amar (kata kerja perintah). Masing-masing kata kerja dari ketiganya memiliki bentuk dasar yang sama dan akan berubah mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa arab.
7.6 Definisi Luas
Paragraf ini menguraikan sebuah gagasan yang abstrak atau istilah yang menimbulkan kontroversi yang membutuhkan penjelasan.
Contoh:
Sejatinya sebuah pergerakan mahasiswa terlahir dengan adanya sebuah cita-cita yang luhur, visi- misi yang jelas, serta kemauan kuat membangun bangsa ini dari keterpurukan. Namun, yang terjadi saat ini sangat jauh berbeda dari tujuan berdirinya sebuah pergerakan tersebut. Pola pengkaderan yang salah atau melencengnya ideologi pergerakan membuat arah dan tujuan berubah, langkah menjadi tidak pasti, tidak tegas dan cenderung mementingkan kepentingan kelompok. Kampus dijadikan sebuah ladang garapan banyak pihak yang mengaku peduli akan cita-cita revolusioner, peduli akan nasib bangsa, pendidikan, dan lain-lain. Namun pada kenyataanya, pergerakan mahasiswa saat ini lebih cenderung memikirkan bagaimana visi kelompok terwujud lebih cepat. Bahkan beberapa pergerakan saat ini dijadikan sebuah sarana pengkaderan dan perpanjangan partai politik yang mengatasnamakan gerakan peduli rakyat, demokrasi, anti korupsi dan lain sebagainya.
7.7  Dll.
8.                                                 Teknik Pengembangan Paragraf

            Teknik pengembangan paragraf secara garis besar ada dua macam. Pertama, dengan menggunakan “ilustrasi”. Apa yang dikatakan kalimat topik itu dilukiskan dan digambarkan dengan kalimat-kalimat penjelas sehingga di depan pembaca tergambar dengan nyata apa yang dimaksud oleh penulis. Kedua, dengan “analisis”. Apa yang dinyatakan kalimat topik dianalisis secara logis sehingga pernyataan tadi merupakan sesuatu yang meyakinkan.

            Di dalam praktik, kedua teknik diatas dapat di rinci lagi menjadi beberapa cara yang lebih praktis, di antaranya (a) dengan memberikan contoh, (b) dengan menampilkan fakta-fakta, (c) dengan memberikan alasan-alasan dan (d) dengan bercerita.

7.1  Dengan Memberikan Contoh-Fakta

Perhatikan paragraf berikut:

            Kegiatan KUD di desa-desa yang belum dewasa sering di campuri oleh tengkulak-tengkulak, seperti di Desa Kioro. Semua kegiatan KUD selalu di pantau oleh tengkulak-tengkulak. Kadang-kadang bukan memantau lagi namanya, tetapi langsung ikut serta menentukan harga gabah penduduk yang akan di jual ke koperasi. Tengkulak itulah yang mengatur pembagian uang yang ditangani oleh ketua koperasi,mengatur pembelian padi, dan sebagainya. Demikian pula halnya dalam menjual kembali ke masyarakat. Harga padi selalu ditentukan oleh tengkulak itu. Dari hasil penjualan ini tengkulak meminta upah yang cukup besar dari ketua koprasi.


            Dalam mengunakan cara ini, penulis hendaknya pandai memilih contoh-contoh yang umum, contoh yang representatif, yang dapat mewakili keadaan yang sebenarnya, dan bukan contoh yang dicari-cari.


7.2  Dengan Memberi Alasan-Alasan

            Dalam cara ini, apa yang dinyatakan oleh kalimat topik dianalisis berdasarkan logika, dibuktikan denga uraian-uraian yang logis dengan menjelasakan sebab-sebab mengapa demikian .

Perhatikan paragraf berikut.

            Membiasakan diri berolahraga setiap pagi banyak manfaatnya bagi seorang pegawai. Olahraga itu sangat perlu untuk mengimbangi kegiatan duduk berjam-jam dibelakang meja kantor. Kalau tidak demikian, pegawai iu akan menderita beberapa penyakit karena tidak ada keseimbangan kerja otak dan kerja fisik. Kalau pegawai itu menderita sakit, berarti membengkalaikan pekerjaan kantor yang berarti pula melumpuhkan kegiatan negara.

7.3  Dengan Bercerita

            Biasanya pengarang mengungkapkan kembali peristiwa-peristiwa yang sedang atau sudah berlalu apabila ia mengembangkan paragraf dengan cara ini. Dengan paragraf itu, pengarang berusaha membuat lukisannya itu hidup kembali.Perhatikan paragraf berikut :

            Kota Wonosobo telah mereka lalui. Kini jalan lebih menanjak dan sempit berliku-liku. Bus meraung-raung ke dataran tinggi Dieng. Di samping kanan jurang menganga, tetapi pemandangan di kejauhan adalah hutan pinus menyelimuti punggung bukit bekas-bekas kawah yang memutih. Pemandangan itu melalaikan goncangan bus yang tak henti-hentiya berkelak-kelok. Sesekali atap rumah berderet kelihatan di kejauhan.



Rujukan:

“Penulisan Paragraf” dalam http://woocara.blogspot.com/2015/11/pengertian-paragraf-ciri-ciri-jenis-jenis-paragraf.html#ixzz4LLoI1DC7, diakses 27 Juli 2015, pukul 14.32 WIB.

“Pola Pengembangan Paragrafdalam http://kasdiharyanta-kasdih.blogspot.com, diakses 27 Juli 2015 pukul 14.56 WIB.



No comments: